Memuat terjemah surah Al Quran per 5 ayat dan Tafsir pilihan

membaca makna al-qur'an adalah dzikir yang menyejukkan
Showing posts with label #AYAT PILIHAN. Show all posts
Showing posts with label #AYAT PILIHAN. Show all posts

Kumpulan Ayat² Tentang Pendidikan

Kumpulan Ayat² Tentang Pendidikan, belajar dan mengajar


1. Surah Al Baqarah, 31

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!"

2. Surah Al Baqarah, 269

يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.

3. Surat Thaha ayat 114

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa gesa membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan wahyu kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”.

4. Surat Al-Kahf Ayat 68

وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا

Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

5. Surat Asy-Syu'ara' Ayat 83

رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

(Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,

6. Surat Al-Mujadilah Ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

7. Surah Shad ayat 29

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.

8. Surat Al Qamar ayat 15

وَلَقَدْ تَّرَكْنٰهَآ اٰيَةً فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

Dan sungguh, kapal itu telah Kami jadikan sebagai tanda (pelajaran). Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

9. Surah ayat
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْاَةَ الْاُوْلٰى فَلَوْلَا تَذَكَّرُوْنَ

Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

10. Surah Al 'Alaq, ayat 5

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kirim Ini:

Ayat Tentang Suara Wanita Berdasarkan Al Quran

Inilah Ayat Tentang Suara Wanita Berdasarkan Al Quran. Ayat berupa teks tulisan Arab, cara baca, arti atau makna, dan tafsirnya. Disertakan pula gambar yg bisa di save atau didownload utk disimpan di galeri pada HP Android atau komputer.



Allah SWT berfirman dalam Al Ahzab ayat 32:

يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَاَحَدٍ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ 

Yaa nisaa-an-nabiyyi lastunna ka-ahadim-minan-nisaa-i init-taqoytunna, falaa takhdho'na bil qowli fayathma'al-ladzii fii qolbihim marodhuw waqulna qowlam ma'ruufaa.

Artinya: 
Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik. (Al Ahzab, 32)

Tafsir Muyassar: 
Wahai istri-istri Nabi, kalian dalam perkara keutamaan dan kedudukan tidak seperti wanita-wanita lain. Bila kalian menaati Allah dan Rasul-Nya, menjauhi kemaksiatan kepada-Nya, maka jangan berbicara dengan orang-orang asing dengan suara lemah lembut yang bisa membuat orang-orang yang berhati sakit berharap melakukan syahwat yang haram. Ini adalah adab yang wajib atas setiap wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan ucapkanlah kata-kata yang jauh dari kecurigaan yang tidak diingkari oleh syariat.

Tafsir Kemenag RI: 
Wahai para istri Nabi, kamu adalah pendamping Nabi yang merupakan representasi Al-Qur'an dan Islam, maka sudah menjadi kewajiban kamu untuk menjaga citra tersebut. Wahai istri-istri Nabi, kedu-dukan dan keutamaan kamu tidak sama seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Kamu harus menjaga kehormatan kamu lebih dari usaha perempuan lain menjaga kehormatan mereka. Maka, janganlah kamu tunduk, yakni menggenitkan suara dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, yakni orang yang mempunyai niat berbuat serong; dan ucapkanlah perkataan yang baik dengan cara yang wajar.

Tafsir Ibnu Katsir:
Apa yang disebutkan dalam ayat ini merupakan etika yang dianjurkan oleh Allah SWT kepada istri-istri Nabi SAW, sedangkan kaum wanita umatnya mengikut mereka dalam hal ini.

Untuk itu Allah SWT berfirman kepada istri-istri Nabi SAW, bahwasanya apabila mereka bertakwa kepada Allah SWT sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya kepada mereka, maka sesungguhnya tiada seorang wanita pun yang setara dengan mereka dan tiada seorang wanita pun yang dapat menyusul keutamaan dan kedudukan mereka.

Dalam firman selanjutnya Allah SWT menyebutkan:
*فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ*
#Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara.# (Al-Ahzab, [33:32])

As-Saddi dan lain-lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah mereka istri-istri Nabi SAW tidak boleh bertutur kata dengan nada lemah lembut jika berbicara dengan lelaki. Alasannya disebutkan dalam firman selanjutnya:
*فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ*
#sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.#
Yaitu rasa khianat dalam hatinya.
*وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا*
#dan ucapkanlah perkataan yang baik.#

Ibnu Zaid mengatakan, makna yang dimaksud ialah ucapan yang baik, pantas, lagi tegas. Dengan kata lain, seorang wanita itu bila berbicara dengan lelaki lain hendaknya tidak memakai nada suara yang lemah lembut. Yakni janganlah seorang wanita berbicara dengan lelaki lain dengan perkataan seperti dia berbicara kepada suaminya sendiri.


Kirim Ini:

Ayat Tentang Siapa Pewaris Bumi

Inilah ayat tentang dua pewaris bumi sebagaimana difirmankan Allah di dalam Al Quran.


اِنَّ الْاَرْضَ لِلّٰهِ ۗيُوْرِثُهَا مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ
Artinya:
Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-A'raf,128)

Ayat utuh selengkapnya sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surah 7 ( Al A'raf ayat 128 )

قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهِ اسْتَعِيْنُوْا بِاللّٰهِ وَاصْبِرُوْاۚ اِنَّ الْاَرْضَ لِلّٰهِ ۗيُوْرِثُهَا مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

Artinya:
Musa berkata kepada kaumnya, "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa."

Berdasarkan ayat ini maka pewaris bumi pertama adalah orang yg bertakwa kepada Allah dgn takwa yg sebenar2nya.

Tafsir Jalalayn:
(Musa berkata kepada kaumnya, "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah) dalam menghadapi penganiayaan mereka (sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah yang diwariskan-Nya (kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik) yang terpuji (adalah bagi orang-orang yang bertakwa.") terhadap Allah.

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ

Artinya:
Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuzh), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh (Al Anbiya' 105).

Berdasarkan ayat ini maka pewaris bumi kedua adalah orang yg shaleh menurut Allah dgn kesalehan yg sebenar2nya.

Tafsir Muyassar:
Sesungguhnya Kami telah menuliskan dalam kitab-kitab yang diturunkan, sesudah dituliskan dalam al-Lauh al-Mahfuzh, bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba Allah yang shalih yang melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka, dan menjauhi apa yang mereka dilarang darinya, yaitu umat Muhammad

Tafsir Ibnu Katsir:
Allah SWT berfirman, memberitahukan tentang apa yang telah dipastikanNya dan apa yang telah ditetapkan-Nya buat hamba-hamba-Nya yang saleh, yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat; di dunia dipusakakan-Nya bumi ini kepada mereka, selain kebahagiaan di akhirat nanti yang menjadi milik mereka. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

*اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُ*
#Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).# (Ghafir, [40:51])

Dan firman Allah SWT:

*وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ*

#Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka,# (An-Nur, [24:55])

Selanjutnya Allah menyebutkan bahwa hal ini telah tertulis di dalam kitab-kitab syariat, juga takdir; hal ini pasti akan terjadi. Untuk itu Allah SWT berfirman:

*وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ*

#Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz.# (Al-Anbiya, [21:105])

Al-A'masy pernah bertanya kepada Sa'id ibnu Jubair tentang makna firman Allah SWT:

#Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz.#

(Al-Anbiya, [21:105]) Bahwa yang dimaksud dengan az-zikr ialah kitab Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Mujahid mengatakan bahwa Zabur adalah nama kitab.

Ibnu Abbas, Asy-Sya'bi, Al-Hasan, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang telah mengatakan bahwa Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud, sedangkan ADZ DZIKR artinya kitab Taurat.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ADZ-DZIKR artinya Al-Qur'an.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa ADZ-DZIKR ialah kitab yang ada di langit.

Mujahid mengatakan bahwa Zabur artinya semua kitab sesudah ADZ-DZIKR, ADZ-DZIKR ialah kitab yang ada di sisi Allah (Lauhul Mahfuz). Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Hal yang sama telah dikatakan oleh Zaid ibnu Aslam, bahwa ADZ-DZIKR adalah kitab pertama.

As-Sauri mengatakan bahwa ADZ-DZIKR artinya Lauhul Mahfuz.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa Zabur adalah kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi, sedangkan ADZ-DZIKR ialah Ummul Kitab yang telah tercatat di dalamnya segala sesuatu sebelum itu.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah SWT telah menyebutkan di dalam kitab Taurat dan kitab Zabur serta pengetahuan-Nya yang terdahulu sebelum ada langit dan bumi, bahwa Dia akan mempusakakan bumi ini kepada umat Muhammad SAW dan Dia akan memasukkan mereka yang saleh ke dalam surga-Nya.

Mujahid telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firman-Nya:

#bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.#

(Al-Anbiya, [21:105]) Bahwa yang dimaksud dengan bumi ialah bumi surga.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Abul Aliyah, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Asy-Sya'bi, Qatadah, As-Saddi, Abu Saleh, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan As-Sauri. Abu Darda mengatakan, "Kitalah yang dimaksud dengan orang-orang saleh itu." Sedangkan menurut As-Saddi, mereka adalah orang-orang mukmin.
Kirim Ini:

Ayat Tentang Perbedaan Orang Mukmin dan Kafir

Inilah Ayat Tentang Perbedaan Orang Mukmin dan Kafir. Ayat berupa gambar, teks atau tulisan Arab, disertai terjemah dan tafsirnya.


Allah SWT berfirman dalam QS 47 : 12

اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗوَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَتَمَتَّعُوْنَ وَيَأْكُلُوْنَ كَمَا تَأْكُلُ الْاَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ

Terjemahnya:
Sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir menikmati kesenangan (dunia) dan mereka makan seperti hewan makan; dan (kelak) nerakalah tempat tinggal bagi mereka. (Surah Muhammad ayat 12)

Tafsir Ibnu Katsir:

Kemudian Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ

Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Yakni pada hari kiamat nanti.

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَتَمَتَّعُوْنَ وَيَأْكُلُوْنَ كَمَا تَأْكُلُ الْاَنْعَامُ

Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang.
Yaitu dalam kehidupan dunia mereka senang, dan mereka hidup hanya untuk makan sebagaimana binatang makan, yakni tujuan mereka hanyalah makan dan bersenang-senang dalam dunia ini. Karena itulah disebutkan dalam hadis sahih melalui sabda Rasulullah SAW:

الْمُؤْمِنُ يَأْكُلُ فِيْ مِعًى وَاحِدٍ وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِي سَبْعَةِ اَمْعَاءٍ

Orang yang mukmin makan dengan satu perut, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh perut.

Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:

وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ

Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.

Yakni di hari mereka mendapat pembalasan.

Tafsir Jalalayn:

(Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang) di dunia (dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang) tiada lagi yang menjadi kepentingan mereka selain dari perut dan nafsu syahwatnya dan mereka sama sekali tidak menoleh sedikit pun kepada masalah akhirat. (Dan neraka adalah tempat tinggal mereka) atau, tempat menetap dan tempat kembali mereka untuk selama-lamanya.

Tafsir Muyassar:

Sesungguhnya, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan mereka yang beramal saleh ke surga yang mengalir sungai-sungai di bawah pohonnya, sebagai bentuk pemuliaan bagi mereka. Perumpamaan orang kafir ketika mereka makan dan bersenang-senang di dunia seperti hewan ternak yang tidak ada yang dapat mencemaskan mereka kecuali hanya makanan saja. Dan neraka Jahanamlah tempat kembalinya mereka.
Kirim Ini:

Ayat Tentang Arti Shalawat dari Allah atas Nabi dan Kita

Inilah dua ayat tentang arti shalawat Allah atas Nabi dan shalawat Allah atas kita, orang Islam. Arti atau maksudnya dapat dipahami dari arti ayat serta tafsirnya.

Ayat berupa gambar dan teks Arab Latin sehingga bisa di save atau di copy paste. Selamat membaca, semoga bermanfaat. mq

Allah SWT berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 43:
 

هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَملَۤائِكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا

Artinya:

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

Tafsir Jalalayn:

(Dialah Yang memberi rahmat kepada kalian) yang membelaskasihani kalian (dan malaikat-Nya) memohonkan ampunan buat kalian (supaya Dia mengeluarkan kalian) supaya Dia terus menerus mengeluarkan kalian (dari kegelapan) yakni kekafiran (kepada cahaya) yaitu keimanan. (Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman).

Allah SWT berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 56:


اِنَّ اللّٰهَ وَملَۤائِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya:

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

Tafsir Jalalayn:

(Dialah Yang memberi rahmat kepada kalian) yang membelaskasihani kalian (dan malaikat-Nya) memohonkan ampunan buat kalian (supaya Dia mengeluarkan kalian) supaya Dia terus menerus mengeluarkan kalian (dari kegelapan) yakni kekafiran (kepada cahaya) yaitu keimanan. (Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman).

Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui Amirul Mukminin Umar ibnul Khattab RA yang telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW melihat seorang wanita dari kalangan para tawanan yang menggendong anak kecilnya, lalu menempelkannya pada dadanya dan menyusuinya. Maka Rasulullah SAW bertanya,

اَتَرَوْنَ هٰذِهٖ تُلْقِيْ وَلَدَهَا فِى النَّارِ وَهِيَ تَقْدِرُ عَلٰى ذٰلِكَ. قَالُوْا لَا. قَالَ فَوَاللّٰهِ لَلَّهُ اَرْحَمُ بِعِبَادِهٖ مِنْ هٰذِهٖ بِوَلَدِهَا

Maksudnya: "Bagaimanakah pendapat kalian, apakah wanita ini tega mencampakkan bayinya ke dalam api, sedangkan ia mampu melakukannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Rasulullah SAW bersabda: "Maka Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya."

Itulah dua ayat tentang arti shalawat Allah atas Nabi dan shalawat Allah atas kita, orang Islam. Mudah2an arti, terjemah, serta tafsirnya di atas dapat dipahami.
Kirim Ini:

Ayat tentang Janji Setan Di Hadapan Allah Untuk Manusia

Inilah ayat tentang janji setan di hadapan Allah SWT. Ayat berupa gambar, teks, terjemah dan tafsir. Gambar ayat bisa di save, teks bisa di copy paste. mq


Bahwa Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 16 - 17 tentang janji syaitan, sebagaimana berikut:

قَالَ فَبِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْم 
#
ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ ۚاَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤئِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ .
(١الأعراف ١٦-١٧)

Terjemah:

(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,

... kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."
(QS. Al-A'raf, 16-17)


Tafsir Jalalayn:

(Iblis menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan saya) Engkau telah menghukum saya; huruf ba mengandung makna qasam/sumpah dan sebagai jawabnya ialah (saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka) yaitu anak-anak Adam (dari jalan Engkau yang lurus) maksudnya dari jalan yang dapat mempertemukan mereka kepada Engkau.

... (Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka) maksudnya dari segala penjuru, kemudian aku halang-halangi mereka untuk bisa menempuh jalan-Mu itu. Akan tetapi Ibnu Abbas memberikan penafsirannya, bahwa iblis tidak akan dapat mendatangi mereka dari arah atasnya hal itu supaya ia jangan menghalang-halangi jalan antara hamba dengan rahmat Allah swt. (dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur") yakni beriman.

Tafsir Muyassar:

Iblis yang dilaknat Allah berkata: "Karena Engkau telah menyesatkan aku, aku akan berusaha keras menyesatkan Bani Adam (manusia) dari jalan-Mu yang lurus, dan aku akan menghalang-halangi mereka dari agama Islam sebagai fitrah mereka."

.... Kemudian aku akan mendatangi mereka dari segala penjuru. Aku akan menghalang-halangi mereka dari kebenaran dan aku akan perlihatkan kebatilan tampak indah di mata mereka, aku akan tanamkan kepada mereka cinta dunia dan ragu terhadap akhirat. Dan Engkau tidak akan mendapatkan banyak dari keturunan Bani Adam (manusia) yang bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu.

Dengan senantiasa mengingat Ayat tentang Janji Setan Di Hadapan Allah ini, diharapkan, kita semakin waspada terhadap gangguan syaitan yg selalu mengancam keimanan kita dari berbagai penjuru arah.

Salah satu kiat kita menanggulangi hal ini yaitu menjalankan anjuran Allah dan Rasulullah, yakni sering2 membaca kalimat Ta'awwudz. Semoga dgn perlawanan ini kita iman kita terjaga, islam kita istiqamah hingga akhirat. Aaamiin Yra.
Kirim Ini:

Dilematis, Ikut Kebanyakan Orang Atau Kebenaran Ayat

Inilah ayat tentang pilihan yg sangat dilematis, Ikut Kebanyakan Orang Atau Kebenaran Ayat Al Quran. Ayat berupa teks Arab, gambar, terjemah dan tafsir pilihan. Ada juga keterangan simpulan. Semoga kita bisa menyelami makna Ayat AlQuran ini sebagai tambahan ilmu utk diaplikasikan di dalam kehidupan nyata.


Allah SWT berfirman dalam QS Al An'am ayat 116:

وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ 
Terjemah:

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.

Tafsir Jalalayn:

(Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi) yakni orang-orang kafir (niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah) yaitu agama-Nya (sama sekali) (mereka tidak akan mau mengikuti kecuali hanya pada prasangka belaka) dalam perdebatan mereka denganmu tentang masalah bangkai, yaitu di kala mereka berkata, "Apa yang telah dibunuh oleh Allah lebih berhak untuk kamu makan daripada apa yang kamu bunuh sendiri." (dan sama sekali) tidak lain (mereka hanyalah berdusta) di dalam hal tersebut.

Tafsir Kemenag RI:

Setelah menjelaskan tentang kebenaran Nabi Muhammad, Allah melarangnya untuk menghiraukan musuh-musuhnya yang tidak mau tergerak untuk mengikuti petunjuk Allah.

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini yang memilih kesesatan daripada hidayah, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka yang tidak memiliki landasan yang kuat, hanya karena mengikuti hawa nafsu belaka yang terus membuai mereka, dan mereka hanyalah membuat kebohongan yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Tafsir Ibnu Katsir:

Allah SWT memberitahukan perihal kebanyakan penduduk bumi dari kalangan Bani Adam, bahwa mereka dalam keadaan sesat. Seperti yang disebut dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ اَكْثَرُ الْاَوَّلِيْنَ
Artinya:

Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu.
(Ash-Shaffat, [37:71])

Dan firman Allah SWT:
وَمَآ اَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِيْنَ
Artinya:

Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya.
(Yusuf, [12:103])

Mereka dalam kesesatannya itu tidak merasa yakin akan perihal mereka sendiri, melainkan mereka berada dalam dugaan yang dusta dan perkiraan yang batil. Sebagaimana yang dinyatakan oleh firman-Nya:

اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ

Artinya:

Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.
(Al-An'am, [6:116])

Makna lafaz AL-KHARSH ialah AL-HAZR artinya mandul. Dikatakan kharasha annakhlu, artinya pohon kurma itu tidak berbuah; semuanya itu terjadi karena takdir dan kehendak Allah semata.

Keterangan:

- Allah melarang setiap orang Islam mengikuti kebathilan meskipun itu pilihan banyak orang di muka bumi.

- Allah memerintahkan setiap orang Islam mengikuti kebenaran (petunjuk Al Quran) meskipun itu pilihan segelintir orang di muka bumi.

- Setiap pilihan pasti ada resiko. Kalau ikut kebanyakan orang (dalam ketidaktaatan) akan banyak teman tapi dimurkai Allah. Kalau ikut kebenaran ayat Al Quran akan banyak musuh tapi diridhoi Allah. Dan contoh dilematis lain semisal ini.

- Allah menurunkan pilihan dilematis semata-mata utk menguji kualitas keimanan dan ketakwaan dimiliki setiap orang Islam.
Kirim Ini:

Kedustaan Orang Kafir Mau Nanggung Dosa Orang Islam

Inilah ayat tentang Kedustaan Orang Kafir Mau Menanggung Dosa Orang Islam. Kedustaan Orang Kafir Mau Menanggung Dosa Orang Islam. Muatan: gambar, tulisan arab, terjemah dan tafsir.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surah Al-'Ankabut, ayat 12;


وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوْا سَبِيْلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطٰيٰكُمْۗ وَمَا هُمْ بِحٰمِلِيْنَ مِنْ خَطٰيٰهُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ 


Terjemahnya : 

Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu," padahal mereka sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.


Tafsir Muyassar: 

Orang-orang Quraisy yang mengingkari keesaan Allah dan tidak beriman kepada janji dan ancaman Allah, berkata kepada orang-orang yang membenarkan Allah dan mengamalkan syariat-Nya dari mereka: Tinggalkanlah agama Muhammad dan ikutilah agama kami, niscaya kami akan menanggung dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kalian. Padahal mereka tidak menanggung dosa-dosa mereka sedikit pun. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdusta dalam apa yang mereka katakan.


Tafsir Ibnu Katsir: 

Firman Allah SWT:

*وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوْا سَبِيْلَنَا*

#Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman: "Ikutilah jalan kami,#

 (Al-'Ankabut, [29:12])


Allah SWT berfirman, menceritakan perihal orang-orang kafir Quraisy, bahwa mereka mengatakan kepada Orang-orang yang beriman dari kalangan mereka lagi mengikuti jalan hidayah, "Berbaliklah (murtadlah) kalian dari agama kalian, lalu kembali kepada agama kami dan mengikuti jalan kami."

*وَلْنَحْمِلْ خَطٰيٰكُمْ*

#dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu.#

(Al-'Ankabut, [29:12])


Maksudnya, jika kalian mempunyai dosa-dosa dalam kemurtadan kalian, maka kamilah yang akan menanggungnya. Perihalnya sama dengan perkataan seseorang, "Lakukanlah ini, dosamu akulah yang menanggungnya." Allah SWT menjawab ucapan mereka seraya mendustakannya:

*وَمَا هُمْ بِحَامِلِيْنَ مِنْ خَطٰيٰهُمْ مِّنْ شَيْءٍ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ*

#dan mereka (sendiri) sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang pendusta.#

 (Al-'Ankabut, [29:12])


Yakni dusta dalam ucapan mereka yang menyatakan bahwa mereka sanggup memikul beban dosa-dosa orang-orang yang mereka suruh untuk murtad dari agamanya. Karena sesungguhnya tiada seorang pun yang menanggung dosa orang lain. Sehubungan dengan hal ini Allah SWT telah berfirman dalam ayat lain:

*وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى وَاِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ اِلٰى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰى*

#Dan jika seorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya.#

 (Fathir, [35:18])

*وَلَا يَسْـَٔلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًا. يُبَصَّرُوْنَهُمْ*

#Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya, sedang mereka saling melihat.#

 (Al-Ma'arij, [70:10]-[70:11])

Kirim Ini:

Ayat Tentang Balasan Amal 'Kebaikan' Bagi Orang Kafir

Inilah Ayat Tentang Balasan Amal 'Kebaikan' Bagi Orang Kafir disertai gambar, makna terjemah dan tafsir

Ayat Tentang Balasan Amal 'Kebaikan' Bagi Orang Kafir

Allah SWT berfirman dalam 

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍۢ بِقِيْعَةٍ يَّحْسَبُهُ الظَّمْاٰنُ مَاۤءًۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَهٗ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـًٔا وَّوَجَدَ اللّٰهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ ۗ وَاللّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ۙ

Artinya:

Dan orang-orang yang kafir, amal perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila (air) itu didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

( QS An-Nur, 39)

Keterangan;

Tafsir Muyassar:


Orang-orang yg kufur kepada Rabb mereka dan mendustakan para Rasul-Nya, semua amalan mereka seperti: silaturrahim, membebaskan tawanan dan amalan lain yg mereka anggap akan bermanfaat bagi mereka nanti di akhirat ternyata laksana fatamorgana. Yakni terlihat seperti air yg ada di tanah datar, yang disangka air oleh orang-orang yg sedang dahaga, tetapi bila didatanginya dia tidak mendapatkan air tersebut. Orang-orang kafir menyangka semua amalannya bisa bermanfaat namun ternyata pada hari kiamat ia tidak mendapatkan pahalanya. Ia hanya mendapati Allah Maha Mengawasi dirinya lalu Dia memberikan balasan amalnya dengan sempurna kepadanya. Dan Allah adalah Dzat yang Mahacepat perhitungan-Nya. Maka hendaknya orang yg bodoh tidak mengira bahwa ancaman ini adalah lambat karena ia pasti akan mendatanginya.

Tafsir Ibnu Katsir:

Perumpamaan pertama menggambarkan tentang keadaan orang-orang kafir militan yang menyeru orang lain kepada kekafirannya. Mereka menduga bahwa dirinya berada dalam jalan dan keyakinan yang benar, padahal kenyataannya mereka sama sekali tidak benar. Perumpamaan mereka dalam hal ini sama dengan fatamorgana yg terlihat di tanah datar yang luas dari kejauhan. Pemandangannya kelihatan seakan-akan seperti lautan yang berombak.

Artinya tanah datar yang luas dan membentang, fatamorgana akan kelihatan dari tanah seperti itu, dan terjadinya sesudah lewat tengah hari. Sedangkan kalau terjadi pada permulaan siang hari berupa seakan-akan ada air antara langit dan bumi, maka dinamakan al-al (embun).

Apabila fatamorgana terlihat oleh orang yang kehausan, maka ia akan menduganya sebagai air, lalu ia menuju ke arahnya dengan maksud untuk minum air darinya. Tetapi setelah dekat dengan fatamorgana, dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. (An-Nur, [24:39])

Demikian pula keadaan orang kafir, ia menduga bahwa dirinya telah mengerjakan suatu amal kebaikan, dan bahwa dirinya pasti mendapat sesuatu pahala. Tetapi apabila ia menghadap kepada Allah pada hari kiamat nanti dan Allah menghisabnya serta menanyai semua amal perbuatannya, ternyata dia tidak menjumpai sesuatu pun dari apa yang telah dilakukan sebelumnya. Adakalanya karena tidak ikhlas, atau adakalanya karena tidak sesuai dengan tuntunan syariat, seperti yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:

*وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا*

"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (Al-Furqan, [25:23])

Dan dalam surat ini Allah SWT berfirman:

*وَوَجَدَ اللّٰهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ وَاللّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ*

"Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup, dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya."
(An-Nur, [24:39])

Dan orang kafir hanya mendapati ketentuan Allah yang sudah pasti ia hadapi di akhirat yaitu azab yang amat pedih sebagai balasan atas kekufurannya sewaktu di dunia.

Demikianlah menurut apa yg diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah serta lain-lainnya.
Kirim Ini:

Ayat Tentang Kulit Berbicara Sebagai Saksi

makna-alquran.blogspot.com.

home > daftar isi > ayat pilihan > terjemah

Inilah ayat-ayat tentang persaksian kulit, pendengaran dan penglihatan kelak menjadi saksi atas segala yg telah diperbuat badan sewaktu di dunia.


Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surah Fushshilat ayat 19

وَيَوْمَ يُحْشَرُ اَعْدَاۤءُ اللّٰهِ اِلَى النَّارِ فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke neraka lalu mereka dipisah-pisahkan.


Al Qur'an Surah Fushshilat ayat 20 :

 حَتَّىٰٓ إِذَا مَا جَآءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَٰرُهُمْ وَجُلُودُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ 

Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.


Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surah Fushshilat ayat 21:

وَقَالُوْا لِجُلُوْدِهِمْ لِمَ شَهِدْتُّمْ عَلَيْنَا ۗقَالُوْٓا اَنْطَقَنَا اللّٰهُ الَّذِيْٓ اَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَّهُوَ خَلَقَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۙ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Dan mereka berkata kepada kulit mereka, "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" (Kulit) mereka menjawab, "Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan."


Demikian Ayat Tentang Kulit Berbicara Sebagai Saksi perbuatan manusia selagi di dunia. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari ayat ini dən termasuk orang2 yg selamat dari adzab Allah swt. Aaamiiiin Yra.


Kirim Ini:

Ayat Tentang Hewan Melata Bersujud Kepada Allah

Inilah ayat al Quran sebagai dalil bahwa hewan melata bersujud kepada Allah. Bahkan ada penafsiran semua makhluk di langit dən di bumi tunduk patuh beribadah kepada Allah sesuai kapasitas masing2.

Ayat ini disertai gambar sehingga mudah di save n share, juga disertai teks sehingga bisa di copy paste. Semoga ini lebih memberi manfaat, baik utk kita maupun org lain.

وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤئِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ 

Terjemahan: 

Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah, yaitu semua makhluk melata (bergerak) dan (juga) para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.

(Quran, Surah: An-Nahl, 49

)


Keterangan;

Tafsir Muyassar: 

Semua yang ada di langit dan yang melata di bumi bersujud kepada Allah semata, dan juga para malaikat bersujud kepada-Nya dan tidak menolak dari beribadah kepada-Nya. Malaikat disebutkan secara khusus setelah keumuman, karena keutamaan, kemuliaan dan banyak ibadah mereka.


Tafsir Jalalain: 

(Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi) artinya semua makhluk itu tunduk kepada-Nya. Sesuai dengan karakternya; kemudian mereka diungkapkan dalam bentuk yang tidak berakal, mengingat mereka yang tidak berakal jumlahnya lebih banyak (dan juga para malaikat) mereka disebutkan secara khusus di sini karena mengingat keutamaan yang mereka miliki (sedangkan para malaikat itu tidak menyombongkan diri) tidak pernah sekejap pun meninggalkan beribadah kepada-Nya.


Tafsir Ibnu Katsir: 

Abu Galib Asy-Syaibani mengatakan, laut berombak merupakan ungkapan shalatnya, dan laut diumpamakan sebagai makhluk yang berakal bila sujud dikaitkan kepadanya, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

*وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ*

"Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi."

(An-Nahl, [16:49])

Sama dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:

*وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّظِلٰلُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ*

"Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari."

(Ar-Ra'd, [13:15])


Kirim Ini:

Ayat Tentang Orang Mati Mau Bersedekah

 Inilah Ayat Tentang Orang Mati Mau Bersedekah. Dengn kata lain, bahwa sebenarnya orang yg sudah meninggal itu apabila diberi kesempatan hidup lagi ia mau bersedekah. Tapi sayang kesempatan hidup di alam dunia hanya sekali, dan ia sdang  menjalani hidup di alam kubur.

Ayat ini dilengkapi gambar, terjemah dan tafsirnya. Semoga ini bisa menjadi salah satu pedoman kita dalam menjalani kehidupan yg qur'ani demi kehidupan ukhrawi yg dipenuhi kenikmatan surgawi. aaaamiiiin yra.


وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ 

Terjemahannya:
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kalian; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shaleh."

Tafsirannya:
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (Tafsir Ibnu Katsir - Al-Mu'minun, [23:99]-[23:100])

Wahai orang-orang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, nafkahkanlah sebagian dari apa yang Kami anugerahkan kepada kalian di jalan kebaikan. Bersegeralah kalian melakukan hal itu sebelum kematian mendatangi kalian. Kemudian dia berkata, "Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau tangguhkan untukku, tangguhkan hingga waktu sesaat sehingga aku akan menafkahkan harta bendaku, aku pun akan menjadi orang-orang yang saleh dan bertakwa." [Tafsir Muyassar]
Kirim Ini:

Beginilah Peringatan Al-Qur'an Bagi Orang Zalim

Beginilah Peringatan Al-Qur'an Buat Orang Zalim. Ayat beserta arti terjemahannya tersedia berupa gambar dan teks. Anda bisa dgn mudah mendownload atau menyimpannya ke Galeri di smartphone Anda.


وَلا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الأبْصَارُ

👉 Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,
( Ibrahim, 42 )

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

 👉 Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
(Al-An`am, 44)

فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

👉 Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
(Al-An`am, 45) 

Demikianlah ayat tentang peringatan bagi orang yg berbuat zhalim.


Kirim Ini:

Ayat Tentang Penyesalan Orang Tidak Segera Bersedekah

Inilah Ayat Tentang Penyesalan Orang Tidak Segera Bersedekah, dibawa sampai ke kubur. Ayatnya berupa gambar, berupa teks Arab, dan maknanya berbahasa Indonesia. Disusul dgn ayat tentang solusi bagi orang yg betul-betul tidak memiliki harta utk disedekahkan, juga berupa gambar, teks dən terjemahannya.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ 

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
[Al-Munafiqun, 10]


قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Mahakaya lagi Maha Penyantun.
[Al-Baqarah,263].

Tentang ayat Penghilang/Pembatal Pahala Sedekah, bisa dilihat di link ini:
https://makna-alquran.blogspot.com/2020/05/ayat-tentang-penghilang-pahala-sedekah.html


Kirim Ini:

Ayat Tentang Penghilang Pahala Sedekah

بسم الله الرحمن الرحيمَ
Inilah ayat tentang penghilang atau pembatal pahala sedekah. Ayatnya ada yg berupa gambar (cuplikan) dən ada yg berupa teks (utuh). Masing2 lengkap tulisan Arabnya dan disertai maknanya ke dalam terjemahan bahasa Indonesia. Selamat menyimak.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لَا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Al-Baqarah, 264).

Ayat tentang penyesalan orang yg tidak sempat bersedekah di dunia terbawa sampai mati, bisa dilihat DISINI.


#sedekah=sodaqoh

Kirim Ini:

AYAT TENTANG KAPAN TERJADINYA KIAMAT

Inilah ayat tentang kapan terjadinya hari Kiamat. Ayat dilengkapi gambar, teks Arab, dan artinya.


يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
(Al A'raaf, 187 )

Keterangan Tafsir Ibnu Katsir:

Disebutkan juga dalam ayat lain;
"Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh." (Asy-Syura: 18)

Ibnu Juraij mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Hari kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) di langit dan di bumi, (Al-A'raf: 187) Apabila hari kiamat tiba, maka terbelahlah langit dan bertaburanlah bintang-bintangnya. Matahari digulung dan gunung-gunung dihancurkan. Hari kiamat itu memang terjadi seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya, maka yang demikian itulah makna yang dimaksud dengan ‘amal berat’

Ibnu Jarir rahimahuttah memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah amat berat untuk mengetahui waktu terjadinya kiamat bagi penduduk langit dan bumi, seperti yang dikatakan oleh Qatadah tadi. Pengertian dari perkataan keduanya (Ibnu Jarir dan Qatadah) semakna dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

{لَا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً}

Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba. (Al-A'raf: 187)

Kirim Ini:

Ayat Tentang Musibah Datang Hanya Atas Izin Allah

Inilah ayat pilihan tentang bahwa musibah datang hanya atas izin Allah. Ayat berupa gambar dən teks Arab disertai makna atau terjemahnannya. Ada juga keterangan tafsirannya.

Ayat Tentang Musibah Datang Hanya Atas Izin Allah

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya:
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(At-Taghābun, 11).

Keterangan tafsir:

Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah dengan perintah Allah, yakni dengan kekuasaan dan kehendak-Nya.

Yakni mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah dan mengatakan:

{إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ}

Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan hanya kepada-Nyalah kami dikembalikan. (Al-Baqarah: 156)

Di dalam hadis yang telah disepakati disebutkan sebagai berikut:

"عَجَبًا لِلْمُؤْمِنِ، لَا يَقْضِي اللَّهُ لَهُ قَضَاءً إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ، إِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاء صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاء شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ"

Sungguh mengagumkan orang mukmin itu, tiadalah Allah memutus­kan suatu keputusan baginya kecuali adalah kebaikan belaka baginya. Jika ia tertimpa kedukaan, maka ia bersabar, dan bersabar itu adalah baik baginya. Dan jika ia mendapat kesukaan, maka bersyukurlah ia dan bersyukur itu lebih baik baginya. Dan hal itu tidak didapati pada seorang pun kecuali pada diri orang mukmin.

Demikianlah ayat pilihan tentang musibah datang hanya atas izin Allah. Ayat serta gambar dən teks Arab disertai makna terjemahnya. Ada pula keterangan tafsirannya.

Mudah2an kita bisa mengambil hikmah yg terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat.

Kirim Ini:

Ayat Tentang Penyebab Malas Shalat, Dzikir dan Infak

Inilah Ayat Pilihan Tentang Penyebab Malas Shalat, Dzikir dan Infak. Perlu diketahui sebelumnya bahwa ayat Al -Quran yg menyebutkan kata malas hanya sebanyak dua kali. Apabila Anda ingin mengetahuinya, silahkan Anda baca berulang sehingga Anda memahami maksudnya, penyebabnya, beserta dampaknya.

Ayat Tentang Penyebab Malas Shalat, Dzikir dan Infak ini diposting dalam bentuk gambar yg mudah disimpan di galeri agar mudah dibaca-baca bila diperlukan. Juga diposting dalam bentuk teks agar mudah dikunjungi bila sedang online.

Baiklah, ini dia 2 ayat dimaksud;

Ayat Tentang Penyebab Malas Shalat, Dzikir dan Infak 1
GAMBAR AYAT PERTAMA

Ayat Tentang Penyebab Malas Shalat, Dzikir dan Infak 2
GAMBAR AYAT KEDUA

Allah SWT berfirman dalam QS 4 : 142
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ  

Terjemah

Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.

Tafsir Jalalain
 
(Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah) yaitu dengan menampakkan hal-hal yang berlawanan dengan kekafiran yang mereka sembunyikan dengan maksud untuk menghindari hukum-hukum keduniaan yang bertalian dengan itu (dan Allah menipu mereka pula) maksudnya membalas tipuan mereka itu dengan diberitahukannya apa yang mereka sembunyikan itu oleh Allah kepada nabi-Nya hingga di dunia ini rahasia mereka terbuka sedangkan di akhirat kelak mereka menerima siksa. (Dan jika mereka berdiri untuk mengerjakan salat) bersama orang-orang mukmin (mereka berdiri dengan malas) merasa berat. (Mereka bersifat riya di hadapan manusia) dengan salat itu (dan tidak berzikir kepada Allah) maksudnya tidak melakukan salat (kecuali sebentar) disebabkan riya tadi

Allah SWT berfirman dalam QS 9 : 54

وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى وَلا يُنْفِقُونَ إِلا وَهُمْ كَارِهُونَ (٥٤)
Terjemahnya:

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan salat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. (At-Taubah, 54)

Tafsir Jalalain: 

(Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima) dapat dibaca yuqbala dan dapat pula dibaca tuqbala (dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka) lafal annahum menjadi fa'il/subjek sedangkan lafal an tuqbala objek/maf'ulnya (kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan salat melainkan dengan malas) dengan berat melakukannya (dan tidak pula menafkahkan harta mereka melainkan dengan rasa enggan) untuk berinfak, karena mereka menganggapnya sebagai suatu kerugian.

Kesimpulan:

- Penyebab malas shalat, dzikir, dan infak yaitu sifat munafik dan riya'.
- Solusinya yaitu mengembalikan keimanan kepada Allah dən Rasulullah serta menanamkan keikhlasan di dalam setiap amal ibadah yg dilakukan.

Kirim Ini:

Ayat Tentang Orang yang Mati Di Jalan Allah, Itu Hidup

Inilah Ayat-Ayat Tentang Orang yang Mati Di Jalan Allah Itu Hidup dan tak pernah mati. Mereka yg gugur sebagai fi sabilillah senantiasa mendapatkan anugerah kehidupan di alam mereka.

Ayat-ayat disini juga menjelaskan dng terang benderang bahwa mereka diberikan rezeki yg diperlukan di alam baka. Selengkapnya bisa dilihat di dalam konteks ayat dan terjemahannya beserta ayat bergambar berikut. 

Tak lupa, penulis sertakan tafsirnya dari masing2 ayat demi kemudahan kita memahami maksud yg tersirat dalam ayat-ayat tersebut.

Ayat Tentang Orang yang Mati Di Jalan Allah, Itu Hidup

وَلا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ 
Artinya:
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. 
( Al-Baqarah,  ayat 154 ).

Tafsir Jalalayn: 
(Dan janganlah kamu katakan terhadap orang yang terbunuh di jalan Allah) bahwa mereka itu (mati, tetapi) mereka itu (masih hidup) di mana roh-roh mereka bersemayam dalam jiwa burung-burung hijau terbang bebas di dalam surga ke mana saja mereka kehendaki. Demikian menurut suatu hadis, (hanya kamu tidak menyadarinya) artinya mengetahui mereka.

Tafsir Muyassar: 
Jangan berkata wahai orang-orang mukmin kepada orang-orang yang terbunuh sebagai mujahid di jalan Allah bahwa mereka adalah orang-orang yang mati. Karena sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang hidup dengan kehidupan yang khusus bagi mereka di dalam kubur mereka. Bagaimananya hanya diketahui oleh Allah, kalian tidak merasakannya. Ini merupakan penetapan adanya nikmat kubur.

Ayat Tentang Orang yang Mati Di Jalan Allah, Itu Hidup

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (١٦٩) فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٧٠) يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (١٧١)
Artinya:
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki◾

Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.◾

Mereka bergembira hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.◾
( Ali Imran, ayat 169-171 )

Tafsir Jalalayn: 
(Janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang gugur) dengan takhfif atau pakai tasydid (di jalan Allah) maksudnya demi agama-Nya (mati, tetapi) mereka itu (hidup di sisi Tuhan mereka). Roh-roh mereka berada dalam kantong burung-burung hijau yang beterbangan dalam surga ke mana saja mereka kehendaki sebagaimana tersebut dalam sebuah hadis (dengan mendapat rezeki) yaitu dengan memakan buah-buahan surga.

(Mereka riang gembira) menjadi hal dari kata ganti yang terdapat pada yurzaquuna (dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka, dan) mereka (bersenang hati terhadap orang-orang yang masih belum menyusul di belakang mereka) yakni dari saudara-saudara mereka orang-orang beriman dan yang menjadi badal bagi 'alladziina' (bahwa) artinya disebabkan karena (tak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak pula mereka akan berdukacita) di akhirat kelak. Maksudnya mereka bersenang hati pula karena teman-teman mereka yang akan menyusul di belakang tak perlu dikhawatirkan nasib dan keamanan mereka.

(Mereka bersenang hati dengan nikmat) atau pahala (dari Allah dan karunia) atau tambahan atasnya (dan bahwa) dibaca anna sebagai ma'thuf kepada 'ni'mah' atau 'inna' sebagai isti'naf atau permulaan kalimat (Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman) tetapi sebaliknya akan memberi mereka ganjaran.

Demikianlah teks arab, arti, terjemah, tafsir dan gambar ayat tentang kehidupan orang yg mati syahid di jalan Allah, fi sabilillah. Mudah2an kita bisa mengambil hikmahnya. Semoga bermanfaat.
Kirim Ini:

Ayat Tentang Ketidakrelaan Yahudi dan Nasrani Terhadap Islam


Inilah Ayat Tentang Ketidakrelaan Yahudi dan Nasrani Terhadap Islam. Sikap mereka terhadap Islam termaktub dalam Al Quran, sebagaimana gambar di atas dan ayat di bawah.

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ 

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
( Al-Baqarah, Ayat 120 )
Kirim Ini:

PILIH SURAH

#AYAT PILIHAN 1- ALFATIHAH 10-YUNUS 100-AL'ADIYAT 101-AL-QAARI'AH 102-AT-TAKAATSUR 103-AL-'ASHR 104-AL-HUMAZAH 105-AL-FIIL 106-AL-QURAISY 107-AL-MAA'UUN 108-AL-KAUTSAR 109-AL-KAFIRUN 11-HUUD 110-AN-NASHR 111-AL-LAHAB 112-AL-IKHLAS 113-AL-FALAQ 114-AN-NAAS 12-YUSUF 13-AR-RA'D 14-IBRAHIM 15-AL-HIJR 16-AN-NAHL 17-AL-ISRAA' 18-AL-KAHFI 19-MARYAM 2-AL-BAQARAH 20-THAAHAA 21-AL-ANBIYAA' 22-AL-HAJJ 23-AL-MU'MINUUN 24-AN-NUUR 25-AL-FURQAAN 26-ASY-STU'ARAA' 27-AN-NAML 28-AL-QASHASH 29-AL-'ANKABUUT 3-ALI-IMRAN 30-AR-RUUM 31-LUQMAN 32-AS-SAJDAH 33-AL-AHZAB 34-SABA' 35-FAATHIR 36-YAASIIN 37-ASH-SHAAFFAAT 38-SHAAD 39-AZ-ZUMAR 4-AN-NISAA' 40-AL-MU'MIN 41-FUSHSHILAT 42-ASY-SYUURA 43-AZ-ZUKHRUF 44-AD-DUKHAAN 45-AL-JAATSIYAH 46-AL-AHQAAF 47-MUHAMMAD 48-AL-FATH 49-AL-HUJURAAT 5-AL-MAAIDAH 50-QAAF 51-ADZ-DZAARIYAAT 52-ATH-THUUR 53-AN-NAJM 54-AL-QAMAR 55-AR-RAHMAAN 56-AL-WAAQI'AH 57-AL-HADIID 58-AL-MUJAADILAH 59-AL-HASYR 6-AL-AN'AAM 60-AL-MUMTAHANAH 61-AS-SHAFF 62-AL-JUMU'AH 63-AL-MUNAAFIQUUN 64-AT-TAGHAABUN 65-ATH-THALAAQ 66-AT-TAHRIIM 67-AL-MULK 68-AL-QALAM 69-AL-HAAQQAH 7-AL-A'RAAF 70-AL-MA'AARIJ 71-NUH 72-AL-JIN 73-AL-MUZZAMMIL 74-AL-MUDDATSTSIR 75-AL-QIYAAMAH 76-AL-INSAAN 77-AL-MURSALAAT 78-AN-NABAA' 79-AN-NAAZI'AAT 8-AL-ANFAAL 80-'ABASA 81-AT-TAKWIIR 82-AL-INFITHAAR 83-AL-MUTHAFFIFIIN 84-AL-INSYIQAAQ 85-AL-BURUUJ 86-ATH-THAARIQ 87-AL-A'LAA 88-AL-GHAASYIYAH 89-AL-FAJR 9-AT-TAUBAH 90-AL-BALAD 91-ASY-SYAMS 92-AL-LAIL 93-ADH-DHUHA 94-AL-INSYIRAH 95-AT-TIIN 96-AL-"ALAQ 97-AL-QADR 98-AL-BAYYINAH 99-AZ-ZALZALAH DOA DLL